Minggu, 21 Juli 2013

Ramadhan Bulan Produktif dan Solutif

www.dpu-online.com
Keberkahan teramat melimpah di bulan suci Ramadhan. Semua amal ibadah dilipat gandakan hitungannya. Banyak hadiah-hadiah yang disediakan oleh Allah SWT untuk orang yang bersaum di bulan ini. Kondisi tersebut menimbulkan suatu iklim yang sangat kondusif untuk beramal. Bahkan Rasul SAW pun meningkatkan intensitas ibadahnya di bulan ini. Intensitas baik dari segi kuantitas maupun kualitas, yang memberikan dampak pada kualitas kejiwaan seseorang di bulan suci ini. Hati semakin sentosa dan damai.

Kondisi hati seperti ini, akan memberikan input yang sangat signifikan bagi pemikiran seseorang untuk berpikir positif. Pikiran positif akan melahirkan ikhtiar yang produktif dan solutif. Walaupun secara pemikiran kasar bahwa orang yang puasa selama kurang lebih 12 jam-bahkan di beberapa negara lebih dari itu-akan menimbulkan kelelahan, lemas, tidak powerfull, tetapi kenyataannya dalam sejarah di bulan suci ini banyak prestasi yang dihasilkan. Banyak perang yang dilakukan dan dimenangkan oleh umat Islam seperti perang Badar, Ainiun Jalut, perang heroik Gibraltar, perang Uhud, Yarmuk, pembebasan palestina oleh Salahudin Al Ayubi, pembebasan kota mekah (futuh mekah) dan sebagainya. Padahal perang itu kekuatannya tidak seimbang. Jumlah umat muslim sangat sedikit dibanding tentara kafir, dan pada waktu itu umat muslim dalam kondisi berpuasa. Tapi kenyataannya, dengan pertolongan Allah, umat muslim mendapat kemenangan.

Sikap seorang ulama besar pada zamannya, yaitu Fudhail bin Iyadh, patut kita teladani : Bila memasuki Ramadhan, beliau selalu bekerja dengan semangat lebih dari biasanya, dan banyak yang heran melihatnya. Ketika ditanya alasannya, tokoh sufi terkemuka ini menjawab: "Bukankah Rasulullah SAW melalui hadis qudsinya pernah menyampaikan bahwa Allah akan melipat gandakan pahala kebajikan dari 10 hingga 700 kali lipat. Kecuali puasa, sebab puasa itu khusus untuk Allah. Dan, Allahlah yang memberikan kelipatan pahala yang lebih banyak lagi. Karenanya, tak ada alasan bagiku untuk bermalas-malasan. Inilah bulan panen pahala, aku berpuasa, aku mendapat pahala. Aku bekerja sambil tetap berpuasa, aku mendapat pahala. Kemudian hasil kerjaku itu, sebagian akan aku infakkan. Demikian aku mendapatkan keutamaan dan pahala tiga kali lipat.” Dalam pandangan Fudhail, ibadah puasa adalah suatu aktivitas ibadah penuh makna ruhiyah, sekaligus juga sarat dengan aktifitas yang bersifat produktif dan solutif.

Oleh karenanya, umat Islam dituntut untuk menjalani bulan suci Ramadhan dengan ibadah yang khusyuk, dan aktifitas serba produktif dan solutif. Detik demi detiknya menghasilkan sesuatu yang produktif bahkan menjadi solusi bagi kehidupan dunia dan akhiratnya. Dan tentunya termasuk kita juga kan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar