Ahad (3/7) pagi merupakan hari membahagiakan sekaligus ‘menakutkan' bagi sejumlah anak dan orang tuanya. Suasana ceria dan penuh tawa seakan berubah menjadi hari yang penuh air mata. Bagi para orang tua, ada rasa bahagia sekaligus sedih ketika melihat anaknya menangis saat dikhitan.
Sebanyak 220 anak dari keluarga kurang mampu (dhuafa) yang berasal dari daerah Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Cimahi, Sumedang dan sekitarnya mengikuti acara Semarak Khitanan Berkah. Tak hanya diikuti masyarakat umum, acara ini pun diikuti anak yang berasal dari beberapa desa binaan Lembaga Amil Zakat Nasional Dompet Peduli Ummat (DPU) Daarut Tauhiid dalam program Desa Mandiri.
Kegiatan hasil kerja sama dengan Bank Mandiri ini berlangsung di Sentral 5 Komplek Pesantren Daarut Tauhiid. Sebelum dikhitan, acara diawali dengan pawai peserta menggunakan 35 andong dan 20 becak.
Ditemui disela-sela berlangsungnya acara, Ferry Robbani, Head of FI Coverage & Solution Group Bank Mandiri berharap acara Semarak Khitanan Berkah ini dapat bermanfaat bagi masyarakat, orang tua, dan anak-anak. Ferry juga menambahkan agar jalinan kerja sama antara DPU Daarut Tauhiid dan Bank Mandiri semakin erat.
"Sebagai bagian dari program bina lingkungan Bank Mandiri, kami sangat senang bekerja sama dengan DPU Daarut Tauhiid dalam melaksanakan khitanan massal bagi 220 anak," tutur Ferry.
Sambil menunggu giliran untuk dkhitan, peserta dihibur oleh penampilan nasyid, marawis, dan dongeng anak. Setelah dikhitan, mereka pun mendapat santunan dan perlengkapan sekolah.
Sumber: www.dpu-online.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar