Kamis, 11 Juli 2013

'Kampung Tauhiid Mandiri' di Dusun Pancur

www.dpu-online.com
Dusun Pancur yang terletak di Desa Hurun, Kabupaten Pesawaran, Lampung merupakan pemukiman dengan 103 kepala keluarga. Mayoritas berprofesi sebagai petani. Baik yang menggarap lahan hak milik pribadi maupun menggarap lahan dengan hak garapan dari pemerintah.

Berjarak sekitar 10 km dari Teluk Betung, dusun ini memiliki kendala terkait dengan akses transportasi dan penerangan. Akses transportasi menuju dusun harus melalui sungai tanpa jembatan sebanyak 5 kali. Itu pun jika kebetulan tidak turun hujan. Apabila hujan deras mengguyur, kondisinya menjadi sulit untuk dilalui.

Padahal akses jalan ini amatlah dibutuhkan oleh para petani yang hendak menjual hasil sawah, dan anak-anak yang akan bersekolah di luar dusun karena sarana pendidikan masih minim. Saat ini, hanya ada madrasah swasta yang baru berdiri 2 tahun lalu. Bangunannya pun terdiri dari tiga kelas dengan tembok pembatas antar kelas berupa papan. Sehingga jadwal belajarnya harus diatur dengan seksama. Belajar pagi untuk kelas 1, 2 dan 3, sedangkan kelas 4 sampai 6 di waktu siang.

Begitu juga kebutuhan akan penerangan (listrik). Listrik di Dusun Pancur masih menjadi perangkat yang mahal. Untuk sarana penerangan, warga desa masih mengandalkan lampu dinding atau patromak. Ada juga sebagian kecil masyarakat menggunakan diesel. Keadaan ini membuat mereka terisolasi untuk mengakses informasi dari berbagai media elektronik.

Lembaga Amil Zakat Nasional Dompet Peduli Ummat (DPU) Daarut Tauhiid melalui program pemberdayaan masyarakatnya, berupaya untuk memberikan solusi bagi permasalahan di Dusun Pancur. Dusun ini pun dipilih untuk pelaksanaan program "Kampung Tauhiid Mandiri". Yaitu suatu daerah yang seluruh warganya memiliki kesempatan untuk mendapatkan berbagai jenis program pemberdayaan dan kemandirian dalam bidang ekonomi, pendidikan, sosial dan dakwah.

Untuk Dusun Pancur dalam rentang tahun 2011 ini, secara bertahap akan digulirkan program pendidikan berupa PAUD dan pendidikan informal (pelatihan dan kursus) bagi siswa SD dan SMP. Program lainnya adalah pembentukan majelis taklim bagi ibu-ibu rumah tangga di dusun tersebut. Selanjutnya, dari majelis taklim yang terbentuk, para anggotanya akan memperoleh bantuan modal usaha kecil menengah melalui program Misykat (Microfinance Syariah Berbasis Masyarakat).

Tak hanya itu, program-program kemandirian lainnya seperti Desa Ternak Mandiri (DTM) dan bantuan untuk pembangunan infrastruktur di Dusun Pancur, mulai dipersiapkan. Walaupun untuk kedua program ini kemungkinan besar belum terealisasi dalam waktu dekat,      

Semua gambaran tersebut dipaparkan pada Jumat (8/4) di Masjid Nur Islam, saat DPU Daarut Tauhiid mengadakan launching program yang dihadiri oleh tokoh masyarakat dan warga Dusun Pancur. Selanjutnya pada Senin (18/4), program pendidikan (PAUD dan pendidikan informal) mulai diadakan.(Basrianto)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar