Kira-kira, aktifitas apa yang mengasyikkan ketika lebaran sebentar lagi tiba? Mungkin ada yang menjawab dengan ‘berburu' baju lebaran. Ada juga yang menjawab, mudik dan berkumpul bersama keluarga.
Apa pun jawabnya, masa akhir puasa lazimnya diwarnai dengan aktifitas seperti itu. Tapi tidak bagi anak-anak di Desa Margamukti, Pangalengan, Jawa Barat. Masa akhir lebaran kali ini, mereka isi dengan mengikuti Pesantren Ramadan (Sanlat) di Masjid Rohmatul Ummah.
Apakah itu membosankan? Jelas tidak. Sanlat yang dirancang oleh Dompet Peduli Ummat (DPU) Daarut Tauhiid, amat berbeda dengan Satlat biasanya.
Apa bedanya? Sanlat dari DPU Daarut Tauhiid kaya dengan berbagai inovasi kegiatan. Mulai dari materi indoor hinggaoutdoor. Indoor yang dilaksanakan di dalam masjid, tidak disampaikan dalam bentuk ceramah. Tapi dibalut dengan gaya penyampaian berupa pelatihan (training). Keaktifan peserta pun lebih dominan. Adapun outdoornya dilaksanakan di kawasan Star Energy Geothermal Wayang Windu berupa permainan kekompakan.
Selama dua hari, Kamis-Jumat (25-26/8), 75 anak-anak kelas 4 s/d 6 SD itu berbaur dalam suasana pesantren khas Daarut Tauhiid. Bekerja sama dengan IKMS Wayang Windu, acara Sanlat semakin variatif. Para peserta dapat mengikuti acara tausiyah Asep Sunandar Sunarya. Sayangnya, kali ini ia tidak membawa Cepot. Tokoh wayang golek khas dari dalang terkenal tersebut.
Tak hanya itu, para peserta sanlat pun diberikan kesempatan mengunjungi kawasan Star Energy Geothermal Wayang Windu. Tentunya ini kesempatan langka. Kawasan pembangkit listrik bersumber panas bumi tersebut, merupakan kawasan tertutup. Namun, para peserta Sanlat diberikan izin untuk melihat langsung bagaimana mesin-mesin pembangkit listrik itu bekerja.
Menyenangkan? Itu pasti. Ekpsresi para peserta Sanlat menjawabnya. Mereka tak hanya memperoleh ilmu keislaman secara mengasyikkan, namun juga dapat memaknai Ramadan kali ni dengan lebih berarti.
Sumber: http://www.dpu-online.com/news/detail/1623/sanlat-ramadan-euy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar