Kamis, 11 Juli 2013

Dulu Penerima, Kini Pemberi Zakat

www.dpu-online.com
Noor Liesnani Pamella atau biasa dipanggil Pamella merupakan contoh salah seorang muslimah tangguh di masa ini. Ini tidaklah berlebihan, karena ia selalu berusaha meneladani sosok muslimah mulia, Khadijah, istri Rasulullah sekaligus pejuang tangguh pada jamannya.

Walau hanya lulusan SMP, Pamella memiliki semangat setara insinyur. Bersama suami, yang juga seorang dai, Pamella berhasil membangun beberapa usaha di Yogyakarta. Di antaranya Pamella Swalayan dengan delapan cabang di Kota Yogya, SPBU, lapangan futsal, dan salon. Semua berjalan lancar berkat dukungan suami tercintanya, Sunardi Syahuri.

Pamella memulai semuanya dari nol. Berbekal keuletan, kerja keras, keyakinan kuat kepada Allah, dan semangat pantang menyerah, Pamella 'menyulap' semuanya. Usaha yang semula kecil kini menjadi besar. Ini semua tak lepas dari usaha yang berbasis pada ibadah.

Usaha kecil-kecilan bukan berarti Pamella tak peduli pada sesamanya. Ia selalu menyisihkan sebagian rejekinya baik untuk kurban, zakat, maupun sedekah. Saat ini Pamella termasuk donatur aktif Dompet Peduli Ummat (DPU) Daarut Tauhiid untuk menyalurkan dana pendidikan anak-anak yang tidak mampu.

  1. Pernah menerima Zakat

Salah satu motivasi yang membuat Pamella bersemangat dan istiqamah berzakat adalah karena ia sekeluarga pernah menjadi penerima zakat (mustahik). Setelah ayahnya meninggal, usaha keluarga pun menjadi bangkrut. Sejak saat itu, Pamella rutin menerima zakat dari saudara jauhnya.
           
Ketika menerima zakat, Pamella merasa sangat gembira. Ia merasakan betapa besarnya manfaat zakat untuk meringankan beban hidup yang kian menghimpit. Saat itu, Pamella baru duduk di kelas 2 SMP. Saat Pamella tahu bahwa zakat diperuntukkan bagi yang tidak mampu, Pamella menjadi sedih karena hal ini menunjukkan bahwa keluarganya termasuk mustahik.

"Hal ini menumbuhkan cita-cita saya. Jika kelak saya sudah bisa mencari uang sendiri, saya akan selalu berusaha berzakat. Saya berdoa agar kelak bisa bekerja dan menghasilkan uang banyak, sehingga zakat yang saya sisihkan dari rezeki saya menjadi lebih banyak. Karena dengan zakat yang banyak itulah, manfaat yang bisa dirasakan orang lain juga menjadi besar," kenang Pamella.

  2. Rahasia Keluarga Sakinah dan Bisnis Berkah
Membangun keluarga sakinah dan mengundang keberkahan dalam berbisnis tentu tak mudah. Ada beberapa kiat dan tips yang dibagikan Pamella saat Swadaya berbincang dengannya.

  • Pertama, berdoa di mana dan kapan saja. "Setiap saya memiliki keinginan apa pun selalu saya sampaikan kepada Allah. Karena dengan doa maka Allah akan memberikan banyak kemudahan dalam segala hal," ujar Pamella.


  • Kedua, zakat dan sedekah. Pamella selalu merasa kehidupannya menjadi tenteram setelah membayar zakat dan sedekah. Setelah membayar, zakat beliau merasa bahwa kehidupannya menjadi tenteram, anak-anak menjadi penurut, karyawan merasa nyaman, dan terhindar dari masalah yang besar.


  • Ketiga, memelihara anak yatim di rumah. Saat ini ada enam anak yatim dan dhuafa yang tinggal serumah dengan Pamella. Pamella berkeyakinan kuat bahwa terciptanya ketenteraman dalam rumah tangganya adalah karena ramainya rumah dengan anak yatim dan dhuafa tersebut. Semua diasuh seperti anak sendiri. Mereka diajarkan tentang kemandirian, kedisiplinan ibadah, dan semangat untuk belajar.


  • Keempat, strategi. Jatuh bangun dalam usaha adalah cara Allah menunjukkan potensi kita sebenarnya. Pamella pernah mencoba beberapa usaha tetapi gagal. Akhirnya, Pamella mengembangkan warung kelontongnya. Bisnis yang Pamella tekuni senantiasa diniatkan untuk ibadah. Sehingga nuansa religius pun dirasakan oleh para karyawan. Dalam usahanya, Pamella tidak menjual rokok. Hal ini tidak menjadikan usahanya turun omset. Bahkan sebaliknya, beberapa keuntungan yang diperoleh Pamella digunakan untuk menghajikan beberapa karyawan. Itulah janji Allah akan keberkahan hidup kepada hamba-hamba yang mau beramal sesuai dengan syariat-Nya.


  • Kelima, menjadi pembelajar sejati. Pamella memang hanya tamatan SMP akan tetapi Pamella senang sekali diskusi dengan banyak orang dari berbagai kalangan untuk meningkatkan kafaah (pemahaman) keilmuannya. Meski sudah sukses, Pamella tak pernah merasa segan bertanya atau menimba ilmu dari siapa pun. Di usianya yang lebih dari 50 tahun ini, beliau mengundang guru privat untuk belajar bahasa Inggris.


"Jalani kehidupan ini dengan senantiasa khuznudzon sama Allah. Khuznudzon kepada janji Allah. Harus taat tapi juga harus kerja keras. Seorang muslim harus kaya, hal ini berkaitan denga perintah Allah untuk haji dan zakat. Jika kita kaya maka kita bisa berhaji dan berzakat sebanyak-banyaknya. Yakinlah sesungguhnya zakat itu menyuburkan harta," pesannya. (Heny Ebtasari)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar