Selasa, 23 Juli 2013

Bersahabat Anjal: "Thanks You, Mister!"

www.dpu-online.com
Sabtu (6/8) sore, terlihat seorang bule melintas di tengah kerumunan anak-anak jalanan di perempatan Simpang Dago, Bandung. Serempak mereka yang sedang mengikuti kegiatan Buka Puasa Bersama Sahabat Anak Jalanan (Bersahabat Anjal) Dompet Peduli Ummat (DPU) Daarut Tauhiid, menyapa dengan bahasa Inggris seadanya. 

"Hi Mister, how are you?" sapa mereka. Bule itu pun tersenyum. Tak disangka, semenit kemudian ia kembali dengan sekantong plastik penuh uang receh yang diserahkan kepada panitia Bersahabat. Melihat itu, anak-anak jalanan tersenyum sumringah. Bagaikan ketiban rezeki tak disangka-sangka, karena selain uang receh dari sang bule, mereka juga memperoleh doorprize dari panitia, dilanjutkan dengan makanan berbuka puasa. Wah, asyiknya!

Ramadan memang merupakan momen berbagi kasih kepada sesama. Bagi DPU Daarut Tauhiid, salah satu wujudnya adalah melalui program berbuka puasa dengan kelompok marjinal di masyarakat (anak jalanan). Tahun ini, Bersahabat Anjal rencananya dilaksanakan di sepuluh titik di Kota Bandung. 

Sebelum kegiatan di perempatan Simpang Dago, telah dilakukan kegiatan serupa di bunderan Jalan Dr. Otten (perempatan Pasteur), Jumat (5/8).  

Tak berapa lama setelah azan magrib terdengar, sebanyak 50 paket makanan berbuka sudah habis dibagikan. Ternyata, peserta jauh lebih banyak dari jatah kupon yang disediakan. Tak tega melihat raut kecewa dari mereka yang tak kebagian jatah, salah seorang peserta berinisiatif membagi makanan yang didapatnya. 

"Alhamdulillah, senang sekali. Biasanya cuma ngebatalin pake gorengan aja, sekarang malah dapat nasi dus. Tapi ada yang ga kebagian, jadi saya bagi dua," ujar Yusuf. Siswa kelas 3 SMP itu mulai mengais rezeki di jalanan (mengamen) sejak kelas 1 SMP untuk membiayai sekolahnya. 

Yusuf termasuk anak yang beruntung jika dibandingkan dengan Jaka (11 tahun), temannya sesama anak jalanan. Jaka dikeluarkan dari sekolahnya sejak kelas 3 SD di Garut, lalu terlunta-lunta di Bandung bersama orang tuanya. Hingga kini, ia tidak melanjutkan sekolahnya.  

Dari keterangan pihak BinMas Polsek Coblong, Rusmana, sebagian besar anak jalanan di daerah Simpang Dago, Sumur Bandung, dan Dipati Ukur merupakan anak putus sekolah. Mereka terpaksa bekerja di jalanan sebagai pengamen, pengemis atau pekerjaan lainnya karena tuntutan ekonomi. Jangankan untuk biaya sekolah, makan sehari-hari pun sering kekurangan. Sehingga semangat mereka untuk bersekolah, sering tak ada lagi.   

"Mudah-mudahan kedatangan pihak DPU Daarut Tauhiid ke sini bisa memotivasi anak-anak untuk bisa melanjutkan sekolah mereka," ujar Rusmana. 

Selain Bersahabat Anjal, DPU Daarut Tauhiid juga mengadakan Buka Puasa Bersama Anak Yatim dan Dhuafa (Bersahabat Yatim & Dhuafa). Berbeda dengan Bersahabat Anjal yang dilaksanakan di perempatan jalan, kegiatan ini diadakan di beberapa pusat perbelanjaan (mall) serta masjid di wilayah Kota Bandung dan sekitarnya. (Hafshah Nurul Afifah/2011) 


Sumber: http://www.dpu-online.com/news/detail/1612

Tidak ada komentar:

Posting Komentar