Minggu, 14 Juli 2013

Beasiswa Mandiri, Tak Sekadar Beasiswa

www.dpu-online.com
Sejak Januari 2011, Dompet Peduli Ummat (DPU) Daarut Tauhiid menggelar penerimaan Beasiswa Mandiri 2011. Tak hanya DPU Daarut Tauhiid pusat, penerimaan Beasiswa Mandiri 2011 ini juga berlangsung di DPU Daarut Tauhiid cabang seperti Semarang, Yogyakarta, Lampug, Jakarta, Priangan Timur,  Palembang, dan Bogor.

Acara tahunan tersebut selalu dinanti-nanti mahasiswa dari berbagai jurusan dan universitas. Tiap tahunnya ratusan mahasisiwa dari berbagai jurusan, universitas, dan prestasi terdaftar sebagai peserta seleksi Beasiswa Mandiri. Ratusan formulir dan data mahasiswa pun menghiasi meja kerja panitia untuk diperiksa kelengkapan persyaratan. Selanjutnya, mahasiswa yang melengkapi persyaratan akan diikutsertakan dalam seleksi selanjutnya.

Mengapa harus ada seleksi? Ya, adanya seleksi  bukanlah untuk mempersulit mahasiswa untuk mendapatkan beasiswa. Beasiswa Mandiri tak sekadar beasiswa, dengan demikian, penerima beasiswanya pun tak sekadar mahasiswa. Mahasiswa yang mendapatkan Beasiswa Mandiri adalah Mahasiswa yang benar-benar membutuhkan dan berprestasi.  Tak hanya membantu mahasiswa dalam menyelesaikan skripsinya, Beasiswa Mandiri juga bertujuan mengembangkan sekaligus memberdayakan mahasiswa untuk dapat berkontribusi dalam masyarakat melalui karya nyata.

Ahad (5/3), DPU Daarut Tauhiid pusat mengadakan tes tertulis di Gedung sentral 7 komplek Pesantren Daarut Tauhiid. Tes tertulis diikuti 133 mahasiswa dari berbagai universitas se-Kota Bandung, Kabupaten Bandung, dan Cimahi. Acara serupa juga digelar oleh DPU Daarut Tauhiid Semarang, Yogyakarta, Lampug, Jakarta, Priangan Timur,  Palembang, dan Bogor dalam waktu yang berbeda. Selanjutnya, Rabu (9/10) mahasisiwa yang lolos tes tertulis mengikuti  wawancara dan tes kesemaptaan.

Tahun 2003, pertama kalinya Beasiswa bagi Mahahasiswa kurang mampu digulirkan. Waktu itu nama Beasiswa tersebut adalah Beasiswa Abdikarya. Diharapkan ke depannya mahasiswa yang mendapat program tersebut mampu berkarya dan mendampingi program Misykat. Tahun 2008, Abdikarya diubah menjadi  Beamahakarya. Di tahun ini, mahasiswa tak hanya berkarya di Misykat, tapi juga seluruh unit yang ada di DPU Daarut Tauhiid. Tahun 2010 hingga sekarang, Mahakarya diubah menjadi Mandiri. Hal tersebut senada dengan tujuan program-progam kemandirian DPU Daarut Tauhiid lainnya.

Beasiswa Mandiri memang tak sekadar Beasiswa. Tak hanya bantuan materi yang diberikan, tapi juga ilmu lain yang tak didapatkan di tempat kuliah. Melalui pola pemberdayaan seperti training, empowering, dan actualizing, mahasiswa diharapkan tak hanya mampu menyelesaikan kuliahnya, tapi juga mampu berkarya di tengah-tengah masyarakat melalui karya nyata dan bermanfaat bagi dirinya dan lingkungannya.

"Beasiswa Mahakarya (Beasiswa Mandiri) sungguh istimewa. Saya tidak hanya mendapatkan beasiswa, tapi juga ilmu, pengalaman, wawasan, dan ukhuwah yang luar biasa. Sangat membantu saya untuk meraih masa depan yang gemilang. Beamahakarya is the best scholarship program," ujar Nurdian, alumni Beamahakrya tahun 2009. Saat ini Nurdian bekerja sebagai PNS di Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Latihan Daerah Tasikmalaya. (Astri Rahmayanti, Majalah Swadaya Edisi April '11)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar