Selasa, 30 Juli 2013

Bersahabat: Melukis Senyum Angga

www.dpu-online.com
Angga (10), sepertinya tak dapat melupakan pengalaman pertamanya mengikuti acara Berbuka bersama sahabat yatim dan dhuafa (Bersahabat), Kamis (25/7). Sejak acara dimulai, Angga tampak terlihat riang. Sesekali ia terlihat bercengkrama dan bercanda dengan teman-teman yang baru ditemuinya.

Meskipun sesekali Angga diolok-olok dengan sebutan "anak yatim" oleh teman-teman barunya, Angga masih saja tersenyum. Candaan teman-teman barunya itu tak membuat Angga kecil hati dan bersedih. 

Diakuinya, Angga baru tinggal di Bandung sejak tiga pekan lalu. Sebelumnya, Angga tinggal bersama orang tuanya di Padang. Beberapa saat setelah ayahnya meninggal, Angga dan ibunya hijrah ke Bandung.

"saya dari Padang, baru tiga minggu tinggal di sini"

Tak dapat dipungkiri, Angga merasa sangat kehilangan sosok ayah yang juga tulang punggung keluarga. Dengan berkaca-kaca dan kalimat sederhana, Angga menceritakan penyebab ayahnya meninggal.

"Waktu itu kan ayah makan nangka banyak banget. Satu buah yang gede habis sendiri, terus abis itu makan rambutan. Abis makan, ayah sakit perut dan dibawa ke rumah sakit, eh ternyata meninggal," tutur Angga lirih.

Hari itu, Angga tidak sendirian. Sebanyak 461 anak lainnya merasakan kebahagiaan yang sama. Dompet Peduli Ummat (DPU) Daarut Tauhiid bekerja sama dengan PT. Kereta Api Indonesia menggelar acara Bersahabat yang diikuti oleh 462 anak di Jl. Perintis Kemerdekaan no. 1 Bandung.

Dalam kesempatan tersebut, PT Kereta Api yang diwakili oleh Kuncoro, Direktur Personalia, Umum dan IT menyerahkan bantuan sebanyak 94.680.000 kepada DPU Daarut Tauhiid yang diwakili oleh Asep Hikmat, Direktur Utama DPU Daarut Tauhiid. 

Selain mendapat santunan, anak-anak pulang dengan gembira karena mendapatkan bingkisan dan hiburan menarik selama acara. (Astri Rahmayanti/2013)


Sumber: www.dpu-online.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar