Senin, 17 Juni 2013

Tanya Jawab: "Adakah Doa Agar Terhindar dari Ilmu Guna-guna?"


1). Saya seorang ibu dengan anak tiri,
tapi anak tersebut tinggal dengan ibu
kandungnya. Setiap anak tersebut
meminta sesuatu pada bapaknya, saya
dengan terpaksa memberinya dan hati
saya tidak ikhlas. Saya malah berpikir,
kalau saya tidak menikah dengan
suami saya, mungkin saya tidak akan
punya anak tiri. Walau usia pernikahan
saya sudah 10 tahun, hati saya masih
belum bisa menerima anak tiri saya.
Bagaimana agar hati saya ikhlas dan
doa apa yang harus saya panjatkan?
Hamba Allah

Apa yang selama ini ibu pikirkan, ini
merupakan tipuan syetan. Syetan
menginginkan ibu tidak mendapatkan
kebaikan, pahala yang ditawarkan oleh
Allah. Sebenarnya Allah ingin memberi lahan
kebaikan dan pahala berupa pahala ridho
dengan takdir yang ditetapkan oleh Allah
atas ibu. Juga pahala ikhlas, memberi kepada
anak tiri. Ibu harus berusaha menanamkan
pada diri bahwa Allah mentakdirkan sesuatu
itu atas keadilan Allah, sifat Allah itu rahman
dan rahim dan yang pasti ingin memberi
pahala kepada ibu. Oleh karena itu tepis semua
fkiran buruk ibu dan menggantinya dengan
fkiran yang positif. Semua itu ujian kesabaran
untuk ibu. Ada satu contoh doa yang selalu
dipanjatkan oleh Umar ibnul Khattab:
Allahummaj ‘al ‘amali kulluhu shaalihan
waj’alhu li wajhika khaalishan wa laa taj’al li
ahadin fihi syaian (Ya Allah, jadikanlah seluruh
amalku sebagai amal yg shaleh, ikhlas karena
mengharap wajah-Mu, dan jangan jadikan
didalam amalku bagian untuk siapapun).

2). Sudah beberapa bulan terakhir saya
merasa terganggu dengan ramalan
seseorang yang mengatakan kalau
saya sudah diguna-guna seseorang
yang pernah saya tolak. Dia juga
berniat memutuskan siapa pun
jodoh saya. Hampir setiap laki-laki
yang mendekat selalu mundur
tanpa sebab. Apakah ilmu guna-
guna itu memang ada? Dan apa
doa agar terhindar dari hal itu?
+6285624499xx

Ilmu guna-guna memang ada bu. Akan
tetapi kita harus meyakini  bahwa Allah
Maha Berkuasa atas segala sesuatu, jika
Allah berkehendak maka tidak akan ada
yang sanggup menghalanginya. Tidak
ada satupun zat yang bisa memberikan
madhorot (kejelekan) kecuali dengan izin
Allah. Selain itu kita  membentengi diri
dari guna-guna tersebut dengan dzikir
dan ibadah. Diantaranya mendawamkan
membaca dzikir pagi dan petang,
membaca ayat kursi setelah shalat dan
sebelum tidur, sebagaimana Rasulullah
Saw, bersabda, artinya: “Barangsiapa
membaca ayat kursi pada malam hari,
Allah senantiasa menjaganya dan syetan
tidak mendekatinya sampai subuh”.
Membentengi rumah dari syetan yaitu jika
masuk rumah membaca basmalah dan
salam. Rasulullah Saw, bersabda, artinya;
“Seseorang yang masuk rumahnya
dengan salam, maka ia berada dalam
penjagaan Allah Swt.” (HR Muslim).
Membaca Al-Qur’an di rumah khususnya
surat Al-Baqarah dibaca setiap hari

3). Dulu saya punya pacar dan masa
pacaran saya lebih dari 5 tahun tapi
keluarga tidak merestui. Akhirnya
pacar saya menjebak saya agar
berhubungan suami istri dengan
alasan agar direstui orang tua saya.
Setelah terjebak, dia berjanji akan
menikahi saya. Tapi kenyataannya
pacar saya itu malah menghamili
wanita lain dan menikah dengannya.
Sekarang, apakah saya harus
jujur kepada tunangan saya kalau
saya sudah tidak gadis lagi?
+628987119xxx

Yang paling penting harus ukhti
lakukan adalah bertaubat kepada
Allah. Karena zina termasuk dosa
besar. Dan jika Allah sudah menutup
aib tersebut sementara orang lain
tidak mengetahuinya, maka jangan 
dibicarakan kepada orang lain. Sehingga
jika calon suami tidak menanyakan
maka tidak perlu diceritakan. Adapun
jika ukhti khawatir nanti menimbulkan
masalah, maka itu kembali kepada
ukhti, silahkan dipertimbangkan.


(Hj. Ummu Yusuf)

Sumber: www.dpu-online.com

1 komentar:

  1. Assalamualaikum.. saya mau curhat. Saya pernah memiliki pacaf dan sudah berjalan 2tahun. Semasa saya pacaran saya melakukan hal hal yg dilarang agama dan saya pernah mengatakan dikemudian hari kita menikah. Tetapi kami tidak sampai berbuat zinah. Dan seiring berjalannya waktu saya menemukan wanita dambaan yang lain sehingga pacar saya yang lama sangat sakit hati dan keluarganya pun memiliki reaksi yang sama. Apa yanh harus saya lakukan sedangkan saya sudah menyayangi orang lain.. mohon pencerahannya. Terima kasih.

    BalasHapus