1). Saya
seorang ibu dengan anak tiri,
tapi
anak tersebut tinggal dengan ibu
kandungnya.
Setiap anak tersebut
meminta
sesuatu pada bapaknya, saya
dengan
terpaksa memberinya dan hati
saya
tidak ikhlas. Saya malah berpikir,
kalau
saya tidak menikah dengan
suami
saya, mungkin saya tidak akan
punya
anak tiri. Walau usia pernikahan
saya
sudah 10 tahun, hati saya masih
belum
bisa menerima anak tiri saya.
Bagaimana
agar hati saya ikhlas dan
doa
apa yang harus saya panjatkan?
Hamba
Allah
Apa yang
selama ini ibu pikirkan, ini
merupakan
tipuan syetan. Syetan
menginginkan
ibu tidak mendapatkan
kebaikan,
pahala yang ditawarkan oleh
Allah.
Sebenarnya Allah ingin memberi lahan
kebaikan
dan pahala berupa pahala ridho
dengan
takdir yang ditetapkan oleh Allah
atas
ibu. Juga pahala ikhlas, memberi kepada
anak
tiri. Ibu harus berusaha menanamkan
pada
diri bahwa Allah mentakdirkan sesuatu
itu atas
keadilan Allah, sifat Allah itu rahman
dan rahim
dan yang pasti ingin memberi
pahala
kepada ibu. Oleh karena itu tepis semua
fkiran
buruk ibu dan menggantinya dengan
fkiran
yang positif. Semua itu ujian kesabaran
untuk
ibu. Ada satu contoh doa yang selalu
dipanjatkan
oleh Umar ibnul Khattab:
Allahummaj
‘al ‘amali kulluhu shaalihan
waj’alhu
li wajhika khaalishan wa laa taj’al li
ahadin
fihi syaian (Ya Allah, jadikanlah seluruh
amalku
sebagai amal yg shaleh, ikhlas karena
mengharap
wajah-Mu, dan jangan jadikan
didalam
amalku bagian untuk siapapun).
2). Sudah
beberapa bulan terakhir saya
merasa
terganggu dengan ramalan
seseorang
yang mengatakan kalau
saya
sudah diguna-guna seseorang
yang
pernah saya tolak. Dia juga
berniat
memutuskan siapa pun
jodoh
saya. Hampir setiap laki-laki
yang
mendekat selalu mundur
tanpa
sebab. Apakah ilmu guna-
guna
itu memang ada? Dan apa
doa
agar terhindar dari hal itu?
+6285624499xx
Ilmu
guna-guna memang ada bu. Akan
tetapi
kita harus meyakini bahwa Allah
Maha
Berkuasa atas segala sesuatu, jika
Allah berkehendak
maka tidak akan ada
yang
sanggup menghalanginya. Tidak
ada
satupun zat yang bisa memberikan
madhorot
(kejelekan) kecuali dengan izin
Allah.
Selain itu kita membentengi diri
dari
guna-guna tersebut dengan dzikir
dan
ibadah. Diantaranya mendawamkan
membaca
dzikir pagi dan petang,
membaca
ayat kursi setelah shalat dan
sebelum
tidur, sebagaimana Rasulullah
Saw,
bersabda, artinya: “Barangsiapa
membaca
ayat kursi pada malam hari,
Allah
senantiasa menjaganya dan syetan
tidak
mendekatinya sampai subuh”.
Membentengi
rumah dari syetan yaitu jika
masuk
rumah membaca basmalah dan
salam.
Rasulullah Saw, bersabda, artinya;
“Seseorang
yang masuk rumahnya
dengan
salam, maka ia berada dalam
penjagaan
Allah Swt.” (HR Muslim).
Membaca
Al-Qur’an di rumah khususnya
surat
Al-Baqarah dibaca setiap hari
3). Dulu saya punya pacar dan masa
pacaran saya lebih dari 5 tahun tapi
keluarga tidak merestui. Akhirnya
pacar saya menjebak saya agar
berhubungan suami istri dengan
alasan agar direstui orang tua saya.
Setelah terjebak, dia berjanji akan
menikahi saya. Tapi kenyataannya
pacar saya itu malah menghamili
wanita lain dan menikah dengannya.
Sekarang, apakah saya harus
jujur kepada tunangan saya kalau
saya sudah tidak gadis lagi?
+628987119xxx
Yang paling penting harus ukhti
lakukan adalah bertaubat kepada
Allah. Karena zina termasuk dosa
besar. Dan jika Allah sudah menutup
aib tersebut sementara orang lain
tidak mengetahuinya, maka jangan
dibicarakan kepada orang lain. Sehingga
jika calon suami tidak menanyakan
maka tidak perlu diceritakan. Adapun
jika ukhti khawatir nanti menimbulkan
masalah, maka itu kembali kepada
ukhti, silahkan dipertimbangkan.
(Hj. Ummu Yusuf)
Sumber: www.dpu-online.com
Assalamualaikum.. saya mau curhat. Saya pernah memiliki pacaf dan sudah berjalan 2tahun. Semasa saya pacaran saya melakukan hal hal yg dilarang agama dan saya pernah mengatakan dikemudian hari kita menikah. Tetapi kami tidak sampai berbuat zinah. Dan seiring berjalannya waktu saya menemukan wanita dambaan yang lain sehingga pacar saya yang lama sangat sakit hati dan keluarganya pun memiliki reaksi yang sama. Apa yanh harus saya lakukan sedangkan saya sudah menyayangi orang lain.. mohon pencerahannya. Terima kasih.
BalasHapus