Senin, 24 Juni 2013

Refleksi: "Menjadi Pribadi Sukses Mandiri"

MENJADI sukses adalah dambaan setiap orang. Namun, tidak semua orang dapat mengetahui dan memahami jalan menuju kesana. Kdaangkala ada orang yang masih menggantungkan keinginan suksesnya kepada oranglain. Atau bersandar kepada lingkungan yang menurutnya dapat membuat ia berhasil. 

Ternyata hal ini adalah salah. Kita tidak bisa menggantungkan sepenuhnya kepada oranglain, kepada faktor diluar diri kita. Kesuksesan hanya bisa diraih dengan kemampuan sendiri. Bergantung kepada sikap kita, prilaku kita. Sehingga, bukanlah tindakan bijak jika kita menyalahkan lingkungan atau keadaan diluar kita ketika kesuksesan belum diraih. 
Untuk itu, mulailah berkaca pada diri sendiri. Lihat kemampuan diri, dan sedapat mungkin minimalisir ketergantungan kepada oranglain. Sekuat tenaga kita harus menjadi pribadi mandiri yang mampu meraih sukses dengan usaha sendiri. Bukankah kita telah dibekali dengan potensi fisik, akal, dan qalbu? Jika semuanya kita sinergikan dengan baik dan berimbang, insya Allah kita akan mampu meraih kesuksesan. Sayangnya, acapkali upaya ini belum optimal dilakukan. Tak jarang, kita hanya mengandalkan salah satu potensi saja. 
Dan, satu hal yang sesungguhnya harus kita sadari bahwa kesuksesan hakiki adalah bila hati kita merasa bahagia. Bila qalbu senantiasa terawat dan bersih, maka aktivitas apapun yang dilakukan menuju kesuksesan duniawi akan terasa lebih mudah dan ringan. Sehingga, selain kita mempersiapkan fisik dan akal, qalbu kita pun harus dipelihara sebaik mungkin. Caranya; selalu berupaya menambah kapasitas keilmuan. Baik untuk meningkatkan kemampuan akal, maupun untuk kepentingan ruhiyah. Setiap peluang ilmu, ambil dan jangan sia-siakan. Karena setiap tempat, keadaan, siapapun dapat menjadi ladang ilmu bagi kita. 
Kedua, latih diri, riyadhah selalu. Karena ilmu tanpa amal adalah teori semata, tidak berdampak apa-apa bagi kita. Jadi, setelah mendapat pelajaran baru, tentu yang baik, segera amalkan. Latih agar terbiasa, hingga nantinya dapat menjadi sebuah kebiasaan yang baik. 
Ketiga, cari lingkungan kondusif, baik untuk berkarya, atau untuk beribadah. Jika tujuan sukses kita didukung pula oleh lingkungan yang kondusif, insya Allah cita-cita kita akan lebih mudah diwujudkan. Suatu saat, ketika kita sudah siap, tentu lebih mulia lagi kalau kita sendiri yang menciptakan lingkungan yang kondusif itu. 
Mudah-mudahan dengan ketiga potensi luar biasa ini, kita dimampukan untuk menjadi pribadi mandiri yang siap menghadapi setiap tantangan dalam proses menuju kesuksesan hakiki, insya Allah. Oktober 2003, MQ 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar