TAK TERASA, kita sudah berada di bulan syawal. Mudah-mudahan tempaan
untuk peduli pada sesama membekas dalam jiwa. Bagaimana tidak? Allah
telah menganugerahkan kasih sayangnya selama satu bulan dengan berbagai
keutamaan. Kini, saatnya bagi kita meneruskan kasih sayang kepada
hamba-Nya yang lain.
Kasih sayang sudah menjadi fitrah setiap insan. Yang tua menyayangi yang
muda, yang muda menghormati yang tua, yang kaya menyayangi yang miskin,
pun yang miskin menyayangi yang kaya. Untuk mendapatkannya tentu tidak
mudah. Tidak bisa dengan menuntut orang lain menyayangi kita. Ada
rumusan baru untuk memulainya, yaitu dengan Lebih PERHATIAN (lebih
Pemaaf, Empati, Ramah, Hormat, Akrab, Teduh, Indah, Aman, dan Nyaman).
Pemaaf menjadi ciri tumbuhnya kasih sayang. Dirinya tidak mudah
tersinggung akan ketidakenakan, apapun yang menimpa dirinya dengan mudah
dia maafkan. Sikap ini ada pada diri Rasul. Walaupun dirinya dilempari
kotoran, batu, dengan mudah beliau maafkan bahkan beliau balas dengan
kasih sayang.
Rumus selanjutnya lebih Empati. Orang akan lebih penyayang jika bisa
meraba penderitaan orang lain. Apa yang dialami orang lain seakan
dialami dirinya sendiri sehingga setiap kekurangan, keterbatasan orang
berusaha dipenuhi. Empati tidak saja cukup dengan memberi begitu saja,
tapi diperlukan sikap Ramah. Meskipun yang kita berikan tidak seberapa,
tapi memberinya dengan sikap ramah, orang akan terpuaskan. Pun Hormat.
Dengan hormat orang yang telah kita santuni tidak merasa terhinakan.
Akrab. Akrab menunjukan dekatnya ikatan persaudaraan. Persaudaraan
tumbuh dari kasih sayang. Buah dari keakraban akan menghasilkan
keteduhan. Siapapun yang berada di sekitarnya akan merasakan aman dan
nyaman. Sikap ini diberikan Aisyah pada saat Rasul mendapat wahyu
pertama. Aman dapat berarti tidak menyinggung orang lain dan tidak
mudah tersinggung. Terakhir nyaman. Seseorang tidak hanya butuh aman
tapi juga nyaman. Aman belum tentu nyaman tapi nyaman sudah dipastikan
aman.
Rumus lebih PERHATIAN itu, sebetulnya dekat dengan kita, dan kita pun
mampu mengaplikasikannya. Namun karena penyakit hatilah yang menjadikan
semua terhijab. Semoga kita diberi kemampuan untuk memangkas
penyakit-penyakit itu. Amiin.
Sumber: http://www.dpu-online.com/artikel/detail/1/509/Lebih%20Perhatian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar