Semoga
Allah yang Maha Menatap, mengkaruniakan kepada kita nikmatnya berlindung
hanya kepada Allah. Amannya berlindung hanya kepada Allah, karena yang
membuat kita gelisah adalah ketika kita berlindung selain kepada Allah.
Al-Walliyyu
makna dasarnya menurut Prof. Dr. Quraish Syihab yaitu dekat, kemudian
muncul makna-makna baru yaitu pendukung, pembela, pelindung, yang
mencintai, yang lebih utama, dan lain-lain. Seperti tertera dalam
al-Qur'an, "Allah pelindung orang yang beriman yang mengeluarkan dari kegelapan kepada cahaya iman". (al-Baqarah [2]: 257)
Perlindungan
Allah yang paling penting adalah diberi keteguhan iman. Perlindungan
Allah yang paling besar adalah diberi kekuatan iman. Makin kuat iman,
kita mau dibagaimanakan pun tidak masalah. Jadi, kalau ingin diberi
perlindungan Allah yang paling kokoh adalah minta diberi kekuatan iman
dan minta diteguhkan. Akal kita dicerdaskan juga dapat merupakan
perlindungan Allah sehingga kita bisa bertemu dengan perlindungan Allah.
Perlindungan
Allah itu bermacam-macam, contohnya pada Perang Badar, bukan hanya
pasukan malaikat saja yang turun tetapi musuh juga jadi terlihat sedikit
dimata kaum muslimin.
Musuh
terbesar bagi kita adalah bukan makhluk, karena itu hanya alat. Musuh
besar kita adalah setan dan kawan-kawannya. Hal yang paling berbahaya
bagi kita adalah bukan orang lain tetapi sikap kita sendiri. Sedangkan
kalau tidak ada musuh tidak akan seru. Maka orang-orang yang berlindung
kepada Allah pasti memuaskan dan nikmat, karena perlindungan Allah itu
spektrumnya sangat luas, bisa terdeteksi bisa juga tidak terdeteksi oleh
akal kita.
Tidak
ada yang tidak masuk akal, tetapi akal kita yang tidak sampai. Titipkan
istri atau suami masing-masing kepada Allah. Dengan mengamalkan doa "Hasbunallah wani'malwakil Ni'malmaula wani'mal nashir".
Dengan mengamalkan doa ini dan meyakini bahwa semua makhluk itu milik
Allah. Dengan Allah-lah urusan kita serahkan. Berdiri, duduk dan
berbaring ingat kepada Allah karena semuanya milik Allah. Sesuai dengan
kisah Nabi Muhammad saw ketika diancam untuk dibunuh dengan pedang
terhunus. Kata yang keluar dari mulut Beliau adalah, "Aku berlindung kepada Allah".
Ini
adalah ilmu hati, berbeda lagi dengan ilmu akal dan ilmu fisik, karena
nanti kita tidak bisa mati konyol karena hanya yakin. Ini adalah jalan
syariat untuk tidak konyol.
Tidak
boleh keyakinan melemahkan ikhtiar. Tidak boleh kegigihan ikhtiar
memperlemah keyakinan. Jadi lakukanlah ikhtiar, tubuh 100% bersimbah
keringat, terus berbuat all out (bersungguh-sungguh), otak
peras sesuai teknologi yang paling mutakhir saat ini. Kita tidak bisa
konyol dengan hanya membawa panah melawan peluru. Ilmu hatinya sudah
benar dengan keyakinan tetapi, sunnatullahnya adalah kecepatan peluru
lebih daripada panah, hal ini harus diakali. Berbeda dengan zaman Rasul
atau sudah tidak ada peluang.
Sebuah
kisah meriwayatkan ketika Rasulullah hijrah dan berdoa di goa Tur,
sahabat Abu Bakar merasa gentar, jawaban Rasul adalah, "Jangan sedih sesungguhnya Allah bersama kita".
Jadi, kita sempurnakan syariat, tubuh harus dimaksimalkan, otak juga. Dua-duanya akan menjadi ibadah. Tidak masalah jika kita mati terbunuh. Tidak
ada yang kalah kecuali orang yang kurang iman. Kemenangan dan kekalahan
hanya dipergilirkan. Mudah-mudahan segala kejadian yang saat ini
terjadi, membuat kita semakin mantap untuk meyakini kebenaran. Walhamdulillahirobbil'alamiin.
Sumber: www.dpu-online.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar