Senin, 08 Juli 2013

Membedah Makna 'Makin Dekat karena Zakat'

www.dpu-online.com
Dari Syuraih (Ibnu Haris) ia berkata, "Aku mendengar seorang lelaki dari sahabat Rasulullah saw berkata, ‘Rasulullah saw bersabda, ‘Allah SWT berfirman: Wahai anak Adam, bangunlah kepada-Ku niscaya aku akan berjalan kepadamu, dan berjalanlah kepada-Ku niscaya Aku datang kepadamu dengan berlari." 

Kutipan hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad dengan sanad sahih ini, menginformasikan kepada kita akan urgensi setiap muslim untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah. Beragam bentuk ibadah seperti salat, zakat, puasa, berzakat/bersedekah, dan ibadah-ibadah lainnya, punya tujuan utama untuk membuat kita semakin dekat kepada Allah. Merasakan ‘kehadiran' Allah dan menyadari hakikat manusia sebagai hamba-Nya.

Jadi ketika kita beribadah, tidak semata-mata untuk mendapatkan pahala dan menjauhkan dosa. Tetapi ibadah dimaknai secara mendalam, yakni menjadikan ibadah tersebut sebagai sarana mengenal dan menumbuhkan rasa cinta kepada Allah. Jika kita sudah mampu memaknai ibadah dengan pemahaman seperti ini, insya Allah kebahagiaan dan ketenangan hidup akan tercapai.

Makin Dekat karena Zakat
Salah satu contoh ibadah yang lazim dilakukan umat Islam-khususnya ketika Ramadan-adalah berzakat. Seseorang yang gemar berzakat atau bersedekah, memahami dengan baik bahwa segala harta milik sejatinya adalah milik Allah SWT. Manusia hanya diamanahi untuk memegang amanah terhadap harta tersebut. Bagaimana ia menggunakannya akan dimintai pertanggungjawaban kelak. 

Allah mewahyukan bahwa munfiqun (orang-orang yang gemar bersedekah/berzakat) merupakan contoh dari hambanya yangmenjadikan ibadah sebagai sarana mendekatkan diri. Allah berfirman:

"Dan sekali-kali bukanlah harta dan bukan (pula) anak-anak kamu yang mendekatkan kamu kepada Kami, melainkan orang-orang yang beriman dan beramal saleh. Mereka itulah yang memperoleh balasan yang berlipat ganda disebabkan apa yang mereka telah kerjakan dan mereka aman sentosa di tempat-tempat yang tinggi (syurga)." (QS. Saba' [34]: 37).  

"Orang-orang yang menafkahkan hartanya pada malam dan siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati." (QS. al-Baqarah [2]: 274).

"(Yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik pada waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebajikan." (QS. Ali Imran [3]: 134).

Semoga kita mampu berzakat (bersedekah) dengan leluasa dan mengoptimalkan Ramadan sebagai momentum mendekatkan diri kepada Allah. Aamiin.  (Suhendri Cahya Purnama)     


Sumber: www.dpu-online.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar